Materi ini membahas tentang penemuan beberapa hal yang bersifat kimiawi, khususnya tentang persenyawaan dan sebagainya pada akhirnya banyak menguak rahasia alam yang tadinya tak terlihat menjadi terlihat .Kiasan cerita penemuan tersebut struktur yang tersembunyi dalam alam (the hidden structure).
Berbagai penemuan tersebut pada akhirnya dapat membuka atau merubah cakrawala (paradigma) yang tidak di pahami sebelumnya .Sebagai sebagai contoh penemuan dari Paracelsus dan Dalton (mengguraikan) H20 dengan proses kimiawi yaitu :H2 + O2 = 2H20 Hukum ini mendahului teori Gestalt dalam bidang psikologi yang menyatakan bahwa keseluruhan adalah lebih dari jumlah unsur .
Dalam bidang psikologi ,seorang ahli psikologi Wilhelm Wundt ,mengatakan bahwa dalm bidang kimiawi bisa terjadi penjumlahan unsur - unsur yang jika d senyawakan (secara kimiawi ) ,dapat melahirkan unsur baru ,sehingga terjadi suatu keseluruhan (persenyawaan ) yang melebihi dari sekedar penjumlahan dari unsur – unsur yang ada (yang disenyawakan ) tadi. Fenomena dalam bidang kimiawi ini kemudian diikuti oleh temuan Lavoisier, dan menjadi dasar dari teori atom sehingga diketahui bahwa atom bukan suatu abstraksi melainkan dekomposisi atom.
Salah satu penemuan lainnya yang dapat menguak tabir yang sebelumnya tidak diketahui adalah ditemukannya api. Api teryata dapat menguak apa saja yang selama ini tidak tampak menjadi tampak (tervisualisasikan secara fisik). Sebagai contoh adalah ketika ditemukan sinabar yang dapat berubah warna ; ditemukanya tembaga dan perunggu, ditandai dengan dibuatnya pedang (jepang) yang disebut samurai .
Teknologi api ternyata dapat menggangkat derajat kehidupan manusia. Pada aman peking man api ditemukan di daerah Burma Selatan (500.000 SM).Api digunakan manusia untuk tujuan pemanasan, mengusir binatang buas, membuka hutan, dan melicinkan kayu. Dalam kehidupan sehari – hari api juga digunakan untuk memasak, mengiringkan dan mengeraskan kayu, memanaskan dan membelah batu .
Selain itu pada zaman Neolitik (di Eropa) manusia sudah membuat api. Penemuan api membuat kehidupan manusia semakin meningkat. Manusia dapat menggunakan api untuk melebur logam menjadi : pisa, parang, Kristal, perak dan emas. Api juga dapat digunakan untuk melebur tembaga yang dilakukan di Cina pada dinasti Sang (1500 SM).
Pembuatan api dapat dilakukan dengan cara memasukan udara ke dalam lubang bambu kemudian digosokkan, maka jadilah api. Cara lain adalah dengan kayu yang keras kemudian digesekan berulang – ulang kali sehingga mengeluarkan cahaya api. Cara ini ditemukan oleh John Wolker (1827) di Eropa.
Di samping bermakna secara harfiah seperti diutarakan di atas, api juga mengandung makna dalam konteks agama dan filsafat. Api dalam agama dipakai pada ritual agama dengan berbagai pemujaan kepada Tuhan dalam bentuk mitos. Api juga dipakai sebagai pembawa berita antara manusia dan Tuhan. Dalam konteks personifikasi dan penjelmaan api dilakukan oleh orang-orang Roma kuno seperti orang Brahma Grika.
Seorang filsuf Yunani, Aristoteles menemukan api yang memiliki hubungan signifikan dengan mistik-mistik keagamaan. Aristoteles memberi contoh api berhubungan dengan air, bumi dan udara. Keempat elemen dasar kehidupan manusia inilah dikembangkan dan dapat menciptakan berbagai jenis barang. Filsuf Plato menyatakan bahwa Tuhan dapat menggunakan keempat elemen tersebut untuk menciptakan dunia ini, sedangkan Heraclitus menghubungkan api sebagai elemen dasar yang mendorong terciptanya suatu kreasi baru.
Api dalam perkembangan kebudayaan dikenal sebagai sub dasar kebudayan. Dengan api manusia dapat menciptakan korek, listrik, sehingga membentuk kebudayaan modern seperti : api dipakai untuk memasak nasi, membersihkan tanah, memanaskan besi sehingga dapat dibuat cangkul dan kapal. Kemudian api juga dapat membuat tembaga yaitu pada kira-kra (300 SM), besi dapat diciptakan pada (1000 SM). Lebih lanjut dalam sejarah teknologi modern dan ilmu pengetahuan api dapat menghasilkan energi .
Contoh lain dari penemuan api yang dapat menguak rahasia alam adalah penemuan timah. Timah dapat ditemukan secara bebas di alam. Timah pada awalnya ditemukan pada tahun 8000 SM sebagai pengganti batu pada zaman Neolitik. Orang-orang Mesir menggunakan tembaga pada tahun 4000 SM untuk merubah logam dari batu bara menjadi api, dan kemudian menjadi perunggu pada tahun (3500 SM). Orang-orang Roma membawa tembaga ini dari Cyprus yang dikenal dengan cyprium (logam Cyprus) yang sekarang ini dikenal sebagai cuprum copper.
Api juga menguak temuan-temuan lain seperti besi. Besi berasal dari meteor yang ditemukan sebelum 300 SM, sedangkan logam berasal dari batu bara yang ditemukan pada tahun 200 SM . Dari penemuan ini orang mulai memproduksi timah dari Antolia dan Persia.
Besi ditemukan oleh Mossbauer yang mengatakan bahwa kira-kira 1/3 elemen yang ada di dunia ini menggandung besi. Besi yang asli itu berwarna perak. Ssecara normal besi dapat membentuk hidrad oksida. Struktur besi dapat mencapai 776oC. Untuk merubah besi menjadi Kristal dibutuhkan panas sebesar 906oC yang disebut struktur kubik. Terdapat ratusan bahan mineral yang mengandung besi, batu-batuan kira-kira 5 % mengandung besi. Besi dapat menjadi air raksa, karbon dioksida, trioksida tetrasida, dan atom.
Pada tahun 1750 sejarah penjajahan Amerika Serikat dikembangkan oleh adanya perdagangan, kegiatan dagang Inggris dan pelayaran Inggris. Pda saat ini mereka berkompetisi membanggun industri kecil menggembangkan besi untuk menghasilkan logam. Contohnya, membuat alat-alat rumah tangga yang terbuat dari baja, gergaji, alat-alat putar, yaitu barang-barang besi yang dipakai untuk kegiatan kehidupan manusia.
Selain penemuan besi, api juga menguak penemuan emas. Emas ditemukan oleh bangsa Mesir dan Mesopotamia (4000 SM) di jazirah Bolgaria, dekat Laut Hitam dan berdekatan dengan kota Verna di Bolgaria. Pada tahun 3000 SM gelang-gelang emas mulai dipakai sebagai alat pembayar (dalam transaksi jual beli) yang berlangsung sampai pada jaman Isa. Mulai saat itu bangsa Mesir mulai menjadi pusat produksi emas. Emas juga ditemukan di India, Gaul, dan di Semenanjung Siberia. Pada saat itu umumnya logam dipakai sebagai alat dekorasi misalnya, untuk senjata-senjata, untuk perhiasan, untuk lambang-lambang kekaisaran dan lambang-lambang pemujaan.
Pada abad pertengahan ketika uang mulai di buat dalam bentuk poin dari perak dan emas, sirkulasi koin tersebut terjadi secara simulate. Sirkulasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah sebagai alat tukar yang standar dengan berdasarkan pada hokum Gresham. Standar emas yang di temukan di California dan Australia pada tahun 1840 dan standar nilai emas (1850) didasarkan pada rasio perak. Standar ini dikembangkan oleh orang Jerman pada tahun 1871-1873 bagi orang Eropa seoerti Perancis, Italia dan Swiss yaitu pada tahun 1873-1874 dan bagi orang Skandinavia seperti Denmark dan Norwegia serta juga Belanda, yaitu pada tahun 1875-1876, dan berlanjut pada dekade jayanya abad perak yang dipakai secara dominan di Asia yaitu seperti Cina. Pada abad ke-20 standar nilai emas digunakan secara internasional.
Paracelsus mengibaratkan bahwa berbagai temuan manusia melangkah dari kegelepan rahasia alam melalui personal discover menjadi sistem yang terbuka dan baru. Personal scientific discovery adalah apa yang dikatakan Paracelsus: penemuan yang bersumber dari diri pribadi.
Secara garis besar ada dua hai penting dari rangkaian cerita ini. Pertama, adalah mengenai “persenyawaan ’’ dari dua atau lebih unsur (Dalam bidang ilmu kimia). Jika sejumlah unsur disenyawakan maka hasil akhir dari persenyawaan itu berubah (menjadi keseluruhan yang berbeda) dari jumlah unsur -unsur awalnya. Kedua, adalah mengenai “temuan baru ’’ (sebagai hasil akhir dari persenyawaan tersebut). Ketika tercipta (terwujud),suatu “unsur baru” sebagai akibat proses “sintesa”dari berbagai unsur “lama” (yang sudah diketahui atau dikenal sebelumnya), maka ketika itulah terjadi penciptaan unsur baru (scbopferiscbe syntbese). Prose inilah setelah semua menjadi jelas dan pasti, yang dikumpulkan dari data yang pada mulanya tidak kelihatan ada hubungannya, disebut pbilosopby of science yang memperlihatkan cara dan cirri terwujudnya konsep baru. Herschel dan Whewel cenderung menyebut pendekatan ini sebagai bistory of science. Apapun sebutannya, fenomena ini menjadi pasti (pertinent) dari data yang tadinya tidak ada hubungannya satu sama lain (impertinent).
Sintesa (Penemuan Manusia Sebagai Dimensi Kreatif )
Kalau filsafat ilmu abad ke-19 difokuskan pada upaya untuk menemukan penjelasan yang radikal tentang apa, bagaimana, dan untuk apa gejala alam itu, maka filsafat abad ke-20 bersumber pada manusia sendiri dan menjadi filsafat ilmu kehidupan. Artinya, ilmu bukan lagi merupakan hasil usaha manusia semata-mata berdasarkan pengalaman (empiri) yang diperolehnya melalui pengamatan inderanya dan penelitian percobaannya serta pembuktiannya, melainkan manusia itu sendiri makhluk yang istimewa dalam telaahannya karena karunia yang istimewa yang dimilikinya, yaitu kemampuan kreatif dalam berimajinasi.
Kemampuan berimajinasi merupakan anugerah alam dan anugerah Tuhan (a gift of nature and a gift of God) yang sekaligus menuntut manusia untuk berkecimpung dengan filsafat ilmu yang mencari kesejahteraan hidup (Semiawan:1999). Oleh karena itu filsafat ilmu abad ke-20 tidak lagi mengutamakan penalaran semata, tetapi bertujuan untuk meningkatkan dan membuka tabir alam yang tersedia dalam mendalami alam melalui suatu dimensi yang disebut dimensi kreatif.
Konsep terbaru dari kreativitas yang menonjol dalam filsafat abad ke-20 didasarkan atas fungsi dasar berpikir, merasa, mengindera, dan intuisi untuk menghasilkan penemuan dan sebagai perwujudan dari aktualisasi empiris (daimon) dan kemungkinan idealnya.
Meskipun daimon manusia tidak dapat diwujudkan sepenuhnya, menghayati dan mengembangkan yang unik yang ada pada diri manusia berarti manusia belajar menghidupi kehidupan, mewujudkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki seperti uraian-uraian penemuan manusia di atas.
Perwujudan hidup semacam ini adalah pernyataan dan kebangkitan insane (action man) yang bermakna dari kualitas kehidupan manusia dalam keseimbangan dengan alam, dan keseimbangan dengan sosialnya, sehingga menjadikan makna baru (kebahagiaan hidup) bagi manusia.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa penemuan-penemuan manusia adalah perwujudan dari tingkah laku kreatif manusia sebagai usahanya mencapai peningkatan hidup.
Tingkah laku kreatif manusia bukanlah suatu yang random, tak bertujuan atau tak terkontrol. Kreativitas, meskipun memperlihatkan unsur divergen dalam perwujudannya, pada hakekatnya merupakan suatu keseimbangan.
Setiap penemuan yang mengandung unsur divergensi menuntut suatu keseimbangan kembali dalam penanjakannya, sebab ia tumbuh dari suatu kebersamaan hidup, sebagaimana telah disimpulkan oleh Maslow dalam berbagai penelitian manusia bahwa manusia kreatif adalah manusia yang terus-menerus melakukan penemuan-penemuan, membutuhkan kontak, intimitas, belongingness, dan kebutuhan untuk selalu mengatasi kesunyiannya (mencapai kebahagiaan hidup).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar