Arsip Blog

Jumat, 15 April 2011

HIDDEN STRUCTURE


Materi ini membahas tentang penemuan beberapa hal  yang bersifat kimiawi, khususnya tentang persenyawaan dan sebagainya  pada akhirnya banyak menguak rahasia alam yang  tadinya  tak terlihat  menjadi  terlihat .Kiasan cerita penemuan  tersebut  struktur  yang  tersembunyi  dalam  alam (the hidden structure).
       Berbagai penemuan tersebut pada akhirnya dapat membuka atau merubah cakrawala (paradigma) yang tidak di pahami sebelumnya .Sebagai  sebagai contoh  penemuan dari  Paracelsus dan Dalton (mengguraikan) H20 dengan proses kimiawi  yaitu :H2 + O2 =  2H20 Hukum ini mendahului  teori  Gestalt  dalam bidang  psikologi  yang  menyatakan bahwa  keseluruhan adalah lebih dari jumlah unsur .
        Dalam bidang psikologi ,seorang ahli psikologi Wilhelm Wundt ,mengatakan bahwa dalm bidang kimiawi bisa terjadi penjumlahan unsur - unsur  yang jika d senyawakan (secara kimiawi ) ,dapat melahirkan unsur baru ,sehingga terjadi suatu keseluruhan (persenyawaan ) yang melebihi dari sekedar penjumlahan dari  unsur  – unsur  yang ada (yang  disenyawakan ) tadi. Fenomena  dalam bidang kimiawi  ini kemudian diikuti oleh temuan Lavoisier, dan menjadi dasar dari teori atom sehingga diketahui bahwa atom bukan suatu abstraksi melainkan dekomposisi atom.
       Salah satu penemuan lainnya yang dapat menguak tabir yang sebelumnya tidak diketahui  adalah ditemukannya api. Api  teryata dapat menguak apa saja yang selama ini tidak tampak menjadi  tampak (tervisualisasikan  secara  fisik). Sebagai contoh adalah ketika ditemukan  sinabar  yang dapat  berubah warna ; ditemukanya  tembaga dan perunggu, ditandai dengan dibuatnya pedang  (jepang) yang disebut samurai .
        Teknologi api ternyata dapat menggangkat  derajat  kehidupan manusia. Pada  aman  peking  man api ditemukan di daerah  Burma Selatan (500.000 SM).Api digunakan manusia  untuk tujuan pemanasan, mengusir binatang buas, membuka hutan, dan melicinkan kayu. Dalam  kehidupan sehari – hari api juga digunakan untuk memasak, mengiringkan  dan mengeraskan kayu, memanaskan dan  membelah batu .
         Selain itu pada zaman Neolitik (di Eropa) manusia sudah membuat api. Penemuan api  membuat kehidupan  manusia  semakin  meningkat. Manusia dapat menggunakan api untuk  melebur  logam menjadi : pisa, parang, Kristal, perak  dan  emas. Api juga dapat digunakan untuk melebur tembaga yang dilakukan di Cina pada dinasti  Sang (1500 SM).
         Pembuatan api dapat  dilakukan dengan cara  memasukan udara  ke dalam lubang bambu  kemudian  digosokkan, maka jadilah api. Cara lain adalah dengan kayu yang keras kemudian digesekan  berulang – ulang kali sehingga mengeluarkan cahaya api. Cara ini ditemukan oleh John Wolker  (1827) di Eropa.
         Di samping bermakna  secara harfiah seperti  diutarakan  di atas, api juga  mengandung makna  dalam konteks agama dan filsafat. Api dalam agama dipakai  pada ritual agama dengan  berbagai pemujaan kepada  Tuhan dalam bentuk mitos. Api juga  dipakai sebagai pembawa berita antara manusia dan  Tuhan. Dalam konteks  personifikasi dan penjelmaan api dilakukan  oleh orang-orang Roma kuno seperti  orang  Brahma  Grika.
          Seorang  filsuf  Yunani, Aristoteles  menemukan api yang memiliki hubungan signifikan  dengan mistik-mistik  keagamaan. Aristoteles memberi contoh api berhubungan  dengan air, bumi dan udara. Keempat  elemen dasar kehidupan manusia inilah  dikembangkan dan dapat menciptakan  berbagai jenis barang. Filsuf  Plato  menyatakan bahwa  Tuhan dapat menggunakan keempat elemen  tersebut untuk menciptakan dunia ini, sedangkan Heraclitus  menghubungkan api sebagai elemen  dasar yang mendorong  terciptanya suatu  kreasi baru.
        Api dalam perkembangan  kebudayaan dikenal sebagai sub dasar kebudayan. Dengan api manusia  dapat menciptakan korek, listrik, sehingga membentuk kebudayaan modern seperti : api dipakai untuk memasak nasi, membersihkan tanah, memanaskan besi sehingga dapat dibuat  cangkul dan kapal. Kemudian api juga dapat membuat  tembaga yaitu pada kira-kra (300 SM), besi dapat diciptakan pada (1000 SM). Lebih lanjut dalam sejarah teknologi  modern dan ilmu pengetahuan api dapat  menghasilkan energi .
       Contoh lain dari penemuan api yang dapat menguak rahasia  alam adalah penemuan timah. Timah dapat ditemukan  secara bebas di alam. Timah pada awalnya ditemukan  pada tahun  8000 SM sebagai pengganti batu pada zaman  Neolitik. Orang-orang  Mesir  menggunakan tembaga pada tahun 4000 SM untuk merubah logam  dari batu bara  menjadi api, dan kemudian menjadi perunggu pada tahun (3500 SM). Orang-orang Roma membawa tembaga ini dari Cyprus  yang dikenal  dengan  cyprium  (logam Cyprus) yang sekarang ini dikenal  sebagai  cuprum copper.
       Api juga menguak temuan-temuan  lain seperti  besi. Besi berasal  dari meteor yang ditemukan sebelum 300 SM, sedangkan logam  berasal  dari batu bara yang ditemukan  pada tahun 200 SM . Dari penemuan ini orang mulai memproduksi timah dari Antolia dan  Persia.
       Besi ditemukan oleh  Mossbauer yang mengatakan bahwa kira-kira  1/3 elemen yang ada di dunia  ini menggandung besi. Besi yang asli itu berwarna  perak. Ssecara normal besi dapat  membentuk hidrad  oksida. Struktur besi dapat  mencapai  776oC. Untuk merubah besi  menjadi  Kristal dibutuhkan panas sebesar  906oC yang disebut struktur kubik. Terdapat ratusan  bahan mineral  yang mengandung  besi, batu-batuan kira-kira  5 % mengandung besi. Besi dapat  menjadi air  raksa, karbon  dioksida, trioksida  tetrasida, dan atom.
        Pada tahun 1750 sejarah penjajahan Amerika Serikat  dikembangkan oleh adanya  perdagangan, kegiatan dagang  Inggris dan pelayaran  Inggris. Pda saat ini mereka  berkompetisi  membanggun industri kecil menggembangkan  besi untuk  menghasilkan  logam. Contohnya, membuat alat-alat rumah tangga yang terbuat dari baja, gergaji, alat-alat putar, yaitu  barang-barang besi  yang dipakai untuk kegiatan kehidupan  manusia.
          Selain penemuan besi, api juga menguak penemuan emas. Emas ditemukan oleh bangsa  Mesir dan  Mesopotamia  (4000 SM) di jazirah  Bolgaria, dekat Laut  Hitam  dan  berdekatan  dengan kota Verna  di Bolgaria. Pada tahun  3000 SM  gelang-gelang  emas mulai  dipakai sebagai  alat pembayar  (dalam transaksi  jual beli) yang berlangsung sampai pada  jaman Isa. Mulai saat itu  bangsa Mesir  mulai menjadi pusat  produksi  emas. Emas juga  ditemukan di India, Gaul, dan  di Semenanjung  Siberia. Pada saat itu umumnya  logam dipakai  sebagai alat  dekorasi  misalnya, untuk senjata-senjata, untuk perhiasan, untuk lambang-lambang kekaisaran dan lambang-lambang pemujaan.
         Pada abad pertengahan ketika uang  mulai di buat  dalam bentuk poin  dari perak dan emas, sirkulasi koin  tersebut terjadi secara simulate. Sirkulasi ini dikembangkan lebih lanjut  oleh pemerintah sebagai alat  tukar yang standar dengan berdasarkan pada hokum Gresham. Standar emas  yang di temukan di California  dan  Australia pada tahun 1840  dan standar nilai emas (1850) didasarkan pada rasio  perak. Standar ini dikembangkan oleh orang  Jerman pada tahun 1871-1873 bagi orang Eropa seoerti Perancis, Italia dan Swiss yaitu pada tahun  1873-1874 dan bagi orang  Skandinavia seperti Denmark  dan  Norwegia serta juga  Belanda, yaitu pada tahun  1875-1876, dan  berlanjut pada  dekade  jayanya abad perak  yang dipakai  secara  dominan di Asia  yaitu  seperti  Cina. Pada abad  ke-20 standar  nilai emas digunakan secara internasional.
          Paracelsus mengibaratkan  bahwa berbagai temuan manusia  melangkah dari kegelepan  rahasia alam melalui personal discover  menjadi  sistem  yang terbuka  dan baru. Personal  scientific  discovery adalah apa yang dikatakan  Paracelsus: penemuan  yang bersumber  dari diri pribadi.
         Secara garis besar ada dua hai penting dari rangkaian cerita ini. Pertama, adalah mengenai  “persenyawaan ’’ dari dua atau lebih unsur  (Dalam bidang ilmu kimia). Jika sejumlah  unsur disenyawakan  maka hasil akhir  dari persenyawaan  itu berubah  (menjadi  keseluruhan yang  berbeda) dari jumlah unsur -unsur awalnya. Kedua, adalah  mengenai “temuan baru ’’ (sebagai hasil  akhir dari  persenyawaan tersebut). Ketika tercipta (terwujud),suatu “unsur  baru” sebagai akibat proses “sintesa”dari berbagai unsur  “lama” (yang sudah  diketahui  atau dikenal  sebelumnya), maka ketika  itulah terjadi  penciptaan  unsur  baru  (scbopferiscbe syntbese). Prose inilah  setelah semua menjadi  jelas dan  pasti, yang dikumpulkan  dari data  yang pada mulanya  tidak kelihatan  ada hubungannya, disebut  pbilosopby of science yang memperlihatkan  cara dan cirri terwujudnya konsep baru. Herschel dan Whewel cenderung  menyebut pendekatan  ini sebagai  bistory of science. Apapun sebutannya, fenomena ini menjadi pasti (pertinent) dari data yang tadinya tidak ada hubungannya satu sama lain (impertinent).
Sintesa (Penemuan Manusia Sebagai Dimensi Kreatif )
Kalau filsafat ilmu abad ke-19 difokuskan pada upaya untuk menemukan penjelasan yang radikal tentang apa, bagaimana, dan untuk apa gejala alam itu, maka filsafat abad ke-20 bersumber pada manusia sendiri dan menjadi filsafat ilmu kehidupan. Artinya, ilmu bukan lagi merupakan hasil usaha manusia semata-mata berdasarkan pengalaman (empiri) yang diperolehnya melalui pengamatan inderanya dan penelitian percobaannya serta pembuktiannya, melainkan manusia itu sendiri makhluk yang istimewa dalam telaahannya karena karunia yang istimewa yang dimilikinya, yaitu kemampuan kreatif dalam berimajinasi.
Kemampuan berimajinasi merupakan anugerah alam dan anugerah Tuhan (a gift of nature and a gift of God) yang sekaligus menuntut manusia untuk berkecimpung dengan filsafat ilmu yang mencari kesejahteraan hidup (Semiawan:1999). Oleh karena itu filsafat ilmu abad ke-20 tidak lagi mengutamakan penalaran semata, tetapi bertujuan untuk meningkatkan dan membuka tabir alam yang tersedia dalam mendalami alam melalui suatu dimensi yang disebut dimensi kreatif.
Konsep terbaru dari kreativitas yang menonjol dalam filsafat abad ke-20 didasarkan atas fungsi dasar berpikir, merasa, mengindera, dan intuisi  untuk menghasilkan penemuan dan sebagai perwujudan dari aktualisasi empiris (daimon) dan kemungkinan idealnya.
Meskipun daimon manusia tidak dapat diwujudkan sepenuhnya, menghayati dan mengembangkan yang unik yang ada pada diri manusia berarti manusia belajar menghidupi kehidupan, mewujudkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki seperti uraian-uraian penemuan manusia di atas.
Perwujudan hidup semacam ini adalah pernyataan dan kebangkitan insane (action man) yang bermakna dari kualitas kehidupan manusia dalam keseimbangan dengan alam, dan keseimbangan dengan sosialnya, sehingga menjadikan makna baru (kebahagiaan hidup) bagi manusia.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa penemuan-penemuan manusia adalah perwujudan dari tingkah laku kreatif manusia sebagai usahanya mencapai peningkatan hidup.
Tingkah laku kreatif manusia bukanlah suatu yang random, tak bertujuan atau tak terkontrol. Kreativitas, meskipun memperlihatkan unsur divergen dalam perwujudannya, pada hakekatnya merupakan suatu keseimbangan.
Setiap penemuan yang mengandung unsur divergensi menuntut suatu keseimbangan kembali dalam penanjakannya, sebab ia tumbuh dari suatu kebersamaan hidup, sebagaimana  telah disimpulkan oleh Maslow dalam berbagai penelitian manusia  bahwa manusia kreatif adalah manusia yang  terus-menerus  melakukan penemuan-penemuan, membutuhkan kontak, intimitas, belongingness, dan kebutuhan untuk selalu mengatasi kesunyiannya (mencapai kebahagiaan hidup).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar