Arsip Blog

Sabtu, 30 April 2011

Mati Sebelum Mati


*Sebelum mata terpejam dan sebelum ia dirapatkan dalam satu kedipan,*
*dalam sekedipan, *
*kita akan dipanggil pulang ke haribaan kaki kasih Tuhan *

*sebagai atom di dalam atom di dalam atom.*
*Dia akan memanggil kita dengan kelembutan yang tak terlukiskan.*
*Bagaimana mungkin kita bisa *
*melukiskan kelembutan panggilan paripurnaNya!*
*Bagaimana mungkin kita bisa melukiskan *
*keajaiban cara Ia mengirimkan seruan seruan penghabisan!*
* *
*Dia jadikan hidup kita tumbuh dan tumbuh dan tumbuh *
*ketika hari hari berlalu dan ketika hari hari melaju.*
*Hidup kita ini tiada memiliki kebaikan sama sekali *
*hingga akhirnya menyebabkan kesusahan dan siksaan.*
*Tawa dan bahagia, nestapa dan derita dalam hidup kita, *
*kebaikan dan keburukan memutus ikatan ikatan darah.*
*Seluruh kesusahan datang menautkan diri dengan kelahiran kita ini.*
*Seluruh kesusahan dan derita kita terkumpul di dalam diri, *
*menjadikan hidup kita siksaan dan rintihan *
*dengan air mata, ratapan dan tawa.*
*Namun setelah tumbuh melalui cara ini, *
*bahkan hingga akhirnya kita tak dapat lagi melakukan apa apa. *
*Di kala kematian datang memanggil kita, *
*ketika ia mengatakan "Datanglah" *
*dan merenggut kita dalam sedetik, *
*ketika ia memberikan seruan itu *
*begitu lembut, menusuk sangat cepat, *
*kita tetap tak menyadari hal ini!*
*Kita percaya bahwa dunia ini sangat luas, *
*memikirkan segala pemikiran yang tak terpikirkan
*
*bahwa dunia ini milik kita, *
*bahwa ia adalah sebuah perbendaharaan.*
* *
*Menyerah pada semua yang kita kumpulkan *
*melemparnya ke jalan, *
*menangis dan berada dalam kesusahan yang memilukan.*
*Kita harus membuka mulut dan menyeru Bapak kita, *
*bersujud di bawah kakiNya *
*dan menuju ke arahNya. *
*kemudian Dia akan menyeru kita.*
* *
*Melupakan segala dan hanya mengingatNya *
*kita harus menuju ke arahNya.*
*Pada hari itu segala kesusahan kita akan sirna.*
*Kemudian kebahagiaan dan keagungan Tuhan*
*dan cintaNya akan datang memeluk kita.*
* *
*Mengantarkan kepada kita kedamaian dan ketenangan.*
*Pada hari itu Ia akan datang dan memeluk kita*
*dan itulah kedamaian senyatanya.*
* *
*Seluruh keadaan yang ada selanjutnya*
*semua yang kita kumpulkan,*
*segala yang kita simpan, kita gunakan*
*hanyalah bungkusan dosa semata.*
*Kejahatan dan dosa yang telah kita kumpulkan,*
*segala yang kita kumpulkan dengan kebodohan *
*semata kantong kantong dan bungkusan bungkusan kejahatan.*
* *
*Jika kita mampu membuang seluruh bungkusan  *
*kebodohan yang kita kumpulkan, *
*jika kita mampu mengenyahkan semua kejahatan, *
*jika kita mampu mencari kaki Tuhan, *
*Tuhan Yang Esa, Yang Esa dengan Cinta, *
*padaNya kita harus menambatkan keyakinan dan kepercayaan.*
*Jika kita mampu bersujud di bawah kakiNya, *
*berserah diri dan tunduk, *
*maka kita akan memiliki kedamaian dan ketenangan.*
*Itulah keadilan dan kebenaran *
*ketika keyakinan dan penghambaan bersemayam *
*di dalam diri kita dan percaya pada Tuhan*
*Yang Maha Kuasa, Yang Maha Melingkupi.*
*Maka kita akan berada dalam kedamaian *
*dan ketenangan bagi seluruh kehidupan.*
* *
*Kita harus senantiasa hidup dengan keimanan *
*pada Tuhan Yang Maha Esa .*
*Wahai anakku, kita harus hidup *
*dalam keyakinan itu selamanya.*
*Bagai pohon yang menghasilkan buah yang matang, *
*berbagi buahnya kepada setiap orang.*
*Segala yang kita kumpulkan dalam kehidupan *
*harus kita bagi.*
*Segala yang kita kumpulkan, *
*semua keuntungan yang kita dapatkan dalam kehidupan, *
*hati ini harus berbagi dengan setiap orang.*
*Seperti pohon berbagi buahnya yang matang.*
*Maka kita akan memiliki kedamaian dan ketenangan.*
*Ketika pohon memberikan buahnya, *
*ia tahu apa itu kedamaian.*
*Dan jika pikiran kita memberikan segala yang dimilikinya *
*maka ia pun akan mengetahui kedamaian *
*marilah kita temukan keseimbangan *
*yang akan menjadi jalan terbaik bagi kehidupan, *
*akan menjadi yang terbaik bagi kita *
*Amin. Amin.*
* *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar